Ternak Bekicot .
mendengar namanya tentu kita akan terbayang binatang yang mempunyai lendir, berjalan lambat dan mempunyai cangkang, ya
itulah memang ciri – ciri umum seekor bekicot. Tetapi tidak banyak yang tahu
bahwa ternak bekicot bisa memberikan keuntungan yang sangat besar untuk kita. Peluang
usaha budidaya bekicot masihlah sangat terbuka. Harga bekicot bisa dibilang
tinggi dan penjualannya masih terbuka dan terserap pasar berapapun yang kita
tawarkan.
Bagaimana pemasaran
peluang usaha budidaya ternak bekicot?.
Saat ini pemasaran utama bekicot adalah restoran-restoran
khusus Cina, Jepang, Korea atau Taiwan. Restoran Seafood juga banyak yang
mennyajikan menu khusus bekicot sebagai menu "High Class" mereka.
Peluang pasar eksport masihlah tinggi terutama ke negara Jepang, Taiwan dan
Korea. Selain untuk masakan di atas bekicot juga banyak di gunakan untuk bahan
baku obat obatan.dari situlah kita bisa melihat budidaya ternak bekicot akan
memberi keuntungan yang cukup besar
Bagaimana cara
beternak bekicot dan faktor utama dalam budidaya bekicot?.
Yang pertama kali mesti diperhatikan dalam budidaya
ternak bekicot adalah faktor lokasi. Lokasi perlu dipilih yang dekat dengan
jalan, agar mudah penanganannya, baik saat pembuatan kandang, saat pengontrolan
maupun penanganannya pascapanen, artinya pada saat membawa hasil panen bekicot
tersebut tidak kesulitan dalam transportasinya. Lokasi yang sesuai untuk
budidaya bekicot adalah lokasi yang basah serta lembab dan terlindung dari
cahaya matahari secara langsung. Selain itu juga tanah yang disukai adalah tanah
yang banyak mengandung kapur sebagai zat untuk pembentukan cangkang. Hal ini
akan mempermudah usaha rumahan ternak bekicot kita.
Walaupun lahan yang diperlukan tidaklah terlalu luas
namun persyaratan mengenai kelembaban dan keteduhan perkandangan perlu
diperhatikan, karena dalam aslinya dan untuk berkembang biak secara baik
bekicot senang dengan keadaan yang lembab dan teduh. Kandang didirikan di tanah
kering, teduh, lembab dengan suhu udara berkisar 25-30 derajat C. Jika dibuat
di kota besar seperti Jakarta, lahan perkandangan dapat dikondisikan di tempat
yang teduh, dengan memberikan perlindungan berupa tanaman, tanaman diletakan di
sekitar kandang. Untuk menjaga kelembaban dapat diletakan ember-ember berisi air
dengan diberikan untaian-untaian kain yang mudah menyerap air. Tapi jangan lupa
untuk memberikan bubuk abate atau memasukan ikan kecil di dalam ember air,
untuk mencegah nyamuk berkembang biak.
Cara pemeliharaan bekicot tidak terlalu sulit. Bisa
dilakukan secara terpisah, artinya bekicot yang kecil dipelihara terpisah dari
yang besar. Bisa juga dilakukan secara campuran, yaitu bekicot kecil dan besar
dipelihara dalam satu kandang tanpa melihat umur/besarnya. Bila dilakukan
secara terpisah resikonya harus dibuat beberapa kandang. Fungsi kandang itu
antara lain untuk penetasan, pembesaran dan sebagai kandang induk.
Ada tiga cara
berternak bekicot di dalam kandang, antara lain:
1. Kandang kotak kayu
Kandang terbuat dalam lembaran kayu tripleks yang
berkaki. Untuk kerangkanya dapat digunakan kayu kaso. Ukuran panjang dan lebar
kandang adalah 1 x 1 meter, tinggi 1,25 meter. Di atas kotak tersebut diberi
kawat kasa, agar bekicot tidak keluar dari dalam kandang. Sebaiknya di atas
kotak perlu dibuatkan tempat berteduh, agar keadaan tempat selalu gelap/tidak
langsung kena sinar matahari.
2. Kandang dari bak semen
Pembuatan kandang ini sama dengan kandang kotak kayu.
Dalam bak semen yang perlu diperhatikan adalah alasnya. Untuk menciptakan
suasana lembab, alas semen perlu diberi tanah dan cacing untuk menggemburkan
tanah dan menyerap kotoran yang dikeluarkan bekicot. Tebal lapisan tanah di
dalam bak sekitar 30 cm. Zat-zat makanan yang diperlukan bekicot hendaklah
selalu tersedia di dalam bak.
3. Kandang galian tanah
Tanah digali dengan ukuran panjang, lebar dan tinggi 1 x
1 x 1 m. Perlu diperhatikan sebaiknya tanah galian yang akan digunakan untuk
kandang dipilih yang agak kering. Sebaiknya kandang dibuat di bawah pohon yang
rimbun, kalau dindingnya terlalu basah perlu diberi lapisan pasir.
Untuk menjaga keadaan selalu gelap, seperti cara pertama
dan kedua, di atas kandang perlu dibuatkan bedeng sebagai penutup. Masa panen,
bila kandangnya terbuat dari tanah galian, cara pengambilannya dilakukan dengan
menggunakan galah yang bisa menjepit bekicot agar bekicot dan telurnya tidak
rusak.
Peralatan yang dibutuhkan antara lain : Alat-alat yang
diperlukan untuk pembuatan kandang: kayu, semen, bata pasir, kain kasa dan
cangkul.
Pembibitan
Jika bibit unggul belum tersedia maka sebagai langkah
pertama dapat digunakan bibit lokal dengan jalan mengumpulkan bekicot yang
banyak terdapat di kebun pisang, kelapa, serta semak belukar. Bekicot yang baik
dijadikan bibit adalah yang tidak rusak/cacat yang sementara waktu dan yang
besar dengan berat lebih kurang 75-100 gram/ekor.
Reproduksi dan Perkawinan
Bekicot biasanya mulai kawin pada usia 6 sampai 7 bulan
di tempat pemeliharaan yang cukup memenuhi syarat. Pada masa kawin bekicot
betina mulai menyingkir ke tempat yang lebih aman. Bekicot bertelur di
sembarang tempat. Jumlah telurnya setiap penetasan biasa mencapai lebih dari
lima puluh butir (50-100). Jumlah produksi telur tergantung masa subur bekicot
betina itu sendiri. Besar telur bekicot tidak lebih dari 2 mm.
Proses Kelahiran
Telur bekicot akan menetas setelah usianya cukup. Pada
waktu telur itu menetas dan menjadi anak cangkang, biasanya tidak ditunggui
induknya. Begitu bekicot selesai bertelur, telurnya ditinggalkan begitu saja.
Telur bekicot akan pecah sendiri melalui proses alam.
Tidak semua jenis bekicot cocok untuk dibudidayakan. Dua
jenis bekicot yang biasa diternakkan, yaitu spesies Achatina fulica dan
Achatina variegata. Ciri bekicot jenis Achanita fulica biasanya warna
garis-garis pada tempurung/cangkangnya tidak begitu mencolok. Sedangkan jenis
Achatina variegata warna garis-garis pada cangkangnya tebal dan berbuku-buku.
Penetasan bekicot hingga menjadi anak tergantung pada
keadaan tempat dan waktu tetas. Bilamana tempat itu memenuhi syarat (sempurna)
seperti kelembaban tanah, iklim dan cahaya yang mencukupi, maka telur akan
cepat menetas. Sebaliknya jika keadaan tanah/iklim kering dan tempatnya kurang
menguntungkan maka telur akan lambat menetas.
0 komentar:
Post a Comment